Museum Purbakala Sangiran yaitu museum arkeologi yang terletak di Kalijambe, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, Indonesia. Museum ini berdekatan dengan area situs fosil purbakala Sangiran yang merupakan salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO. Situs Sangiran mempunyai luas mencapai 56 km² mencakup tiga kecamatan di Sragen (Gemolong, Kalijambe, dan Plupuh) serta Kecamatan Gondangrejo yang masuk wilayah Kabupaten Karanganyar. Situs Sangiran berada di dalam daerah Kubah Sangiran yang merupakan cuilan dari depresi Solo, di kaki Gunung Lawu (17 km dari kota Solo). Museum Sangiran beserta situs arkeologinya, selain menjadi objek wisata yang menarik juga merupakan arena penelitian perihal kehidupan pra sejarah terpenting dan terlengkap di Asia, bahkan Dunia.
Telah diungkap dari situs Sangiran sekitar 65% fosil insan di Indonesia dan angka tersebut yaitu sekitar 50% dari populasi takson homo erectus di seluruh dunia. Ini menyebabkan Sangiran sebagai situs terlengkap di dunia.
Situs purbakala Sangiran terletak di tepi Sungai Kali Cemoro yang bermuara di Bengawan Solo. Pada waktu ditemukan oleh G.H.R (Gustav Heinrich Ralph) von Koenigswald, Sangiran yaitu daerah perbukitan yang tandus.
Pada tahun 1934, G.H.R. von Koenigswald menemukan sejumlah alat serpih dari bebatuan jaspis dan kalsedon di Sangiran yang berjumlah ribuan sampai beliau menyebutnya sebagai “Sangiran Flakes Industry”.
Kemudian menyusul inovasi penting lainnya yaitu berupa rahang bawah atau di sebut mandibula dari fosil Meganthropus Paleojavanicus dan fosil Pithecanthropus Erectus atau “manusia jawa”.
Penemuan-penemuan tersebut menarik minat para peneliti lain guna menyusuri jejak-jejak kehidupan purbakala di bukit Sangiran.
Akses dari Kota Surakarta atau Solo ditempuh dengan jarak sekitar 17 KM melalui jalur menuju Kecamatan Kalijambe, sementara kalau ditempuh dari Semarang sanggup lebih cepat melalui Karanggede, Gemolong, Kalijambe kemudian Sangiran selain alternative lain melalui Purwodadi, Gemolong , Kalijambe dan Sangiran dengan jarak kurang lebih 100 KM.
Di dalam museum sanggup anda nikmati sarana audio visual yang memperlihatkan banyak sekali klarifikasi perihal banyak sekali proses, contohnya proses ditemukannya situs purbakala Sangiran, proses evolusi manusia, proses alam raya dan formasi gunung-gunung berapi yang tentunya semua berafiliasi dengan proses dari adanya kejayaan manusi purba.
Di museum dan situs Sangiran sanggup diperoleh informasi lengkap perihal tumpuan kehidupan insan purba di Jawa yang menyumbang perkembangan ilmu pengetahuan menyerupai Antropologi, Arkeologi, Geologi, Paleoanthropologi. Di lokasi situs Sangiran ini pula, untuk pertama kalinya ditemukan fosil rahang bawah Pithecanthropus erectus (salah satu spesies dalam taxon Homo erectus) oleh arkeolog Jerman, Profesor Von Koenigswald.
Bukan hanya Pithecantropus Erectus yang sanggup anda lihat di sana , namun juga fosil lain menyerupai Pithecanthropus Mojokertensis ( Pithecanthropus Robustus), Meganthropus Palaeojavnicus, Homo Soloensis, Homo Neanderthal Eropa, Homo Neandethal Asia, Homo Sapiensis.
Lebih menarik lagi, di area situs Sangiran ini pula jejak tinggalan berumur 2 juta tahun sampai 200.000 tahun masih sanggup ditemukan sampai kini. Relatif utuh pula. Sehingga para andal sanggup merangkai sebuah benang merah sebuah sejarah yang pernah terjadi di Sangiran secara berurutan.
Sangiran juga menyimpan ribuan fosil kehidupan dasar laut, yang menjadi bukti bahwa masa itu Sangiran merupakan hamparan dasar maritim yang mengalami proses alam berjuta-juta tahun sampai menjadi sebvuah daratan menyerupai kini ini.
Tidak hanya itu , kita akan sanggup melihat fosil-fosil hewan purba , antara lain Gajah purba Elephas namadicus, Stegodon trigonocephacus, Mastodon sp, Bubalus palaeokarabau (kerbau) Felis Palaeojavanica (harimau), Sus sp (babi), Rhinocerus sondaicus (badak), Boviade (sapi) Cervus sp (rusa), Hippopotamus sp ( kuda nil).
Sangiran menyajikan keaslian alam hal ini sanggup dilihat dari keadaan sekitar museum, pemandangan hutan-hutan yang ada disekitar area wisata dan keaslian kehidupan masyarakat di sekitarnya juga. Yang semua sanggup dinikmati dari menara pandang yang di sediakan oleh museum dan dari sepanjang lorong-lorong jalan menuju ke museum.
Jika kurang terang menikmati pemandangan alam sekitar sanggup memakai akomodasi lain dengan menyewa teleskop yang tersedia.
Tersedia juga akomodasi dasar tempat wisata menyerupai tempat bermain anak-anak, tempat nongkrong bagi remaja, taman-taman bunga yang diatur sangat manis termasuk ketersediaan sarana-sarana umum menyerupai toilet dan lain-lain yang tetap terjaga.
Bagi anda yang perlu menginap, di sediakan pula tempat menginap yang tentunyua tidak gratis. Fasilitas penginapan terutama disediakan untuk para peneliti di situs tersebut yang tiba dari banyak sekali Negara di dunia yang sedang melaksanakan penelitian maupun mempelajarinya.
Selain penginapan juga tersedia pendopo, tempat representasi, tempat santai keluarga dan tentu tidak kalah penting yaitu tempat penjualan souvenir dan cenderamata khas dari Sangiran. Spesial memang anda sanggup mendapat replica dari Pithecanthropus erectus disini sebagai pajangan di rumah anda.
Tiket masuk ke Museum Sangiran relative murah, setiap pengunjung dikenai tarif masuk sebesar Rp 5.000,00 (belum termasuk biaya parkir sebesar Rp 2.000,00 per-motor). Dan untuk wisatawan mancanegara dikenakan tariff masuk sebesar Rp 11.500,00 untuk setiap pengunjung. Sesuai dengan PERDA No.2 Tahun 2011 Kabupaten Sragen.
Lokasi Museum Sangiran via Google Map.
Situs purbakala Sangiran terletak di tepi Sungai Kali Cemoro yang bermuara di Bengawan Solo. Pada waktu ditemukan oleh G.H.R (Gustav Heinrich Ralph) von Koenigswald, Sangiran yaitu daerah perbukitan yang tandus.
Pada tahun 1934, G.H.R. von Koenigswald menemukan sejumlah alat serpih dari bebatuan jaspis dan kalsedon di Sangiran yang berjumlah ribuan sampai beliau menyebutnya sebagai “Sangiran Flakes Industry”.
Penemuan-penemuan tersebut menarik minat para peneliti lain guna menyusuri jejak-jejak kehidupan purbakala di bukit Sangiran.
Akses dari Kota Surakarta atau Solo ditempuh dengan jarak sekitar 17 KM melalui jalur menuju Kecamatan Kalijambe, sementara kalau ditempuh dari Semarang sanggup lebih cepat melalui Karanggede, Gemolong, Kalijambe kemudian Sangiran selain alternative lain melalui Purwodadi, Gemolong , Kalijambe dan Sangiran dengan jarak kurang lebih 100 KM.
Di museum dan situs Sangiran sanggup diperoleh informasi lengkap perihal tumpuan kehidupan insan purba di Jawa yang menyumbang perkembangan ilmu pengetahuan menyerupai Antropologi, Arkeologi, Geologi, Paleoanthropologi. Di lokasi situs Sangiran ini pula, untuk pertama kalinya ditemukan fosil rahang bawah Pithecanthropus erectus (salah satu spesies dalam taxon Homo erectus) oleh arkeolog Jerman, Profesor Von Koenigswald.
Lebih menarik lagi, di area situs Sangiran ini pula jejak tinggalan berumur 2 juta tahun sampai 200.000 tahun masih sanggup ditemukan sampai kini. Relatif utuh pula. Sehingga para andal sanggup merangkai sebuah benang merah sebuah sejarah yang pernah terjadi di Sangiran secara berurutan.
Sangiran juga menyimpan ribuan fosil kehidupan dasar laut, yang menjadi bukti bahwa masa itu Sangiran merupakan hamparan dasar maritim yang mengalami proses alam berjuta-juta tahun sampai menjadi sebvuah daratan menyerupai kini ini.
Sangiran menyajikan keaslian alam hal ini sanggup dilihat dari keadaan sekitar museum, pemandangan hutan-hutan yang ada disekitar area wisata dan keaslian kehidupan masyarakat di sekitarnya juga. Yang semua sanggup dinikmati dari menara pandang yang di sediakan oleh museum dan dari sepanjang lorong-lorong jalan menuju ke museum.
Jika kurang terang menikmati pemandangan alam sekitar sanggup memakai akomodasi lain dengan menyewa teleskop yang tersedia.
Bagi anda yang perlu menginap, di sediakan pula tempat menginap yang tentunyua tidak gratis. Fasilitas penginapan terutama disediakan untuk para peneliti di situs tersebut yang tiba dari banyak sekali Negara di dunia yang sedang melaksanakan penelitian maupun mempelajarinya.
Selain penginapan juga tersedia pendopo, tempat representasi, tempat santai keluarga dan tentu tidak kalah penting yaitu tempat penjualan souvenir dan cenderamata khas dari Sangiran. Spesial memang anda sanggup mendapat replica dari Pithecanthropus erectus disini sebagai pajangan di rumah anda.
Lokasi Museum Sangiran via Google Map.
Tag :
lainnya
0 Komentar untuk ">> Museum Purbakala Sangiran, Daerah Wisata Pra Sejarah Terbaik Dunia"